Apa Itu Rekening Dormant? Dampaknya bagi Nasabah dan Bank

Rabu, 12 Februari 2025 - 20:10
Apa Itu Rekening Dormant? Dampaknya bagi Nasabah dan Bank

Di era digital seperti sekarang, memiliki rekening bank sudah menjadi kebutuhan utama bagi banyak orang. Rekening digunakan untuk berbagai transaksi keuangan, mulai dari menabung, menerima gaji, hingga melakukan pembayaran online. Namun, tidak semua rekening yang dibuka oleh nasabah aktif digunakan secara rutin. Ada kalanya rekening bank menjadi tidak aktif atau bahkan tidak digunakan sama sekali dalam jangka waktu tertentu. Kondisi ini dikenal dengan istilah rekening dormant.

Rekening dormant dapat berdampak bagi nasabah maupun pihak bank. Banyak nasabah yang tidak menyadari bahwa rekening mereka telah masuk dalam status dormant hingga mereka mencoba melakukan transaksi dan mengalami kendala. Sementara itu, bagi bank, rekening dormant juga memiliki implikasi terhadap pengelolaan dana dan efisiensi operasional. Oleh karena itu, penting bagi nasabah untuk memahami apa itu rekening dormant, bagaimana cara menghindarinya, serta dampaknya bagi keuangan pribadi dan perbankan secara keseluruhan.

Apa Itu Rekening Dormant?

Apa Itu Rekening Dormant?

Rekening dormant adalah rekening bank yang tidak mengalami aktivitas transaksi dalam periode waktu tertentu, biasanya 6 bulan hingga 1 tahun, tergantung pada kebijakan masing-masing bank. Transaksi yang dimaksud adalah transaksi keluar (debit) maupun masuk (kredit) yang dilakukan secara manual oleh pemilik rekening, seperti penarikan tunai, transfer dana, atau pembayaran tagihan.

Jika rekening tidak digunakan dalam jangka waktu tertentu, bank akan mengubah statusnya menjadi rekening dormant atau tidak aktif. Biasanya, nasabah tidak dapat melakukan transaksi pada rekening dormant kecuali setelah melakukan aktivasi ulang dengan menghubungi pihak bank.

Baca juga: Apa Itu ROI? Cara Mengukur Keuntungan Investasi dengan Mudah

Penyebab Rekening Menjadi Dormant

Beberapa alasan utama mengapa rekening bisa menjadi dormant antara lain:

  1. Tidak Digunakan dalam Waktu Lama
    • Banyak nasabah membuka rekening untuk tujuan tertentu, seperti menerima gaji atau menyimpan dana sementara. Setelah tujuan tersebut tidak lagi relevan, rekening tidak digunakan lagi.
  2. Pemilik Lupa atau Punya Banyak Rekening
    • Beberapa orang memiliki lebih dari satu rekening bank dan terkadang lupa untuk menggunakan rekening tertentu.
  3. Pindah Kerja atau Pindah Kota
    • Jika rekening digunakan untuk menerima gaji dan pemilik berpindah ke perusahaan lain yang menggunakan bank berbeda, rekening lama sering kali tidak digunakan lagi.
  4. Saldo Rendah atau Tidak Ada Saldo
    • Beberapa rekening memiliki persyaratan saldo minimum untuk tetap aktif. Jika saldo terlalu rendah atau kosong dalam waktu lama, rekening bisa menjadi dormant.
  5. Pergantian Produk atau Kebijakan Bank
    • Kadang-kadang, bank mengubah kebijakan terkait rekening tertentu, yang menyebabkan nasabah berhenti menggunakannya.

Dampak Rekening Dormant bagi Nasabah

Rekening yang masuk dalam status dormant bisa membawa sejumlah konsekuensi bagi pemiliknya, di antaranya:

  1. Tidak Bisa Melakukan Transaksi
    • Nasabah tidak dapat melakukan transaksi perbankan seperti transfer, penarikan, atau pembayaran menggunakan rekening yang telah dormant.
  2. Dikenakan Biaya Administrasi Tambahan
    • Beberapa bank menerapkan biaya administrasi tambahan untuk rekening dormant, yang bisa mengurangi saldo secara otomatis.
  3. Risiko Penutupan Rekening oleh Bank
    • Jika rekening tetap tidak aktif dalam jangka waktu yang lebih lama, bank berhak menutup rekening tersebut secara permanen.
  4. Kesulitan dalam Pengembalian Dana
    • Jika ada dana yang masuk ke rekening dormant, nasabah mungkin perlu melalui proses aktivasi kembali sebelum bisa menarik dana tersebut.
  5. Potensi Kehilangan Dana jika Rekening Ditutup
    • Jika rekening ditutup karena terlalu lama tidak digunakan dan memiliki saldo rendah, dana yang tersisa bisa dianggap tidak aktif dan harus diklaim dalam waktu tertentu.

Dampak Rekening Dormant bagi Bank

Bank juga memiliki kepentingan dalam mengelola rekening dormant, karena rekening yang tidak aktif bisa menimbulkan beberapa tantangan operasional, seperti:

  1. Peningkatan Beban Administrasi
    • Bank harus mengelola rekening dormant dengan baik agar tidak menjadi beban operasional yang besar.
  2. Dana Menganggur yang Tidak Produktif
    • Dana dalam rekening dormant tidak dapat dimanfaatkan secara optimal oleh bank untuk kepentingan bisnis, seperti penyaluran kredit.
  3. Potensi Keamanan dan Kepatuhan Regulasi
    • Rekening yang tidak aktif bisa berisiko menjadi sasaran penyalahgunaan atau fraud. Oleh karena itu, bank harus memiliki sistem pengawasan yang ketat terhadap rekening dormant.
  4. Kewajiban Pelaporan kepada Regulator
    • Bank memiliki kewajiban untuk melaporkan rekening dormant kepada regulator keuangan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Proses ini bisa menjadi beban administrasi tambahan.

Cara Mengaktifkan Kembali Rekening Dormant

Jika rekening Anda masuk dalam status dormant, Anda masih bisa mengaktifkannya kembali dengan beberapa langkah berikut:

  1. Kunjungi Cabang Bank
    • Datangi kantor cabang bank terdekat dengan membawa KTP dan buku tabungan (jika ada) untuk proses reaktivasi.
  2. Lakukan Transaksi di Mesin ATM atau Mobile Banking
    • Beberapa bank mengizinkan nasabah untuk mengaktifkan kembali rekening hanya dengan melakukan transaksi kecil seperti transfer atau setoran tunai.
  3. Hubungi Layanan Pelanggan Bank
    • Jika tidak bisa datang langsung, Anda bisa menghubungi customer service bank untuk mendapatkan panduan lebih lanjut.
  4. Setor Dana ke Rekening
    • Dalam beberapa kasus, bank meminta nasabah untuk melakukan setoran awal agar rekening dapat kembali aktif.

Baca juga: 17 Ide Usaha di Kampung yang Mudah Dijalankan dan Menjadi Sumber Keuntungan

Cara Mencegah Rekening Menjadi Dormant

Agar rekening Anda tidak masuk dalam status dormant, lakukan langkah-langkah berikut:

  1. Lakukan Transaksi Rutin
    • Cukup lakukan satu transaksi per 3-6 bulan, seperti transfer kecil atau pembayaran tagihan.
  2. Gunakan Fasilitas Digital Banking
    • Dengan mobile banking, Anda bisa dengan mudah melakukan transaksi tanpa harus ke ATM atau cabang bank.
  3. Gabungkan Rekening yang Tidak Terpakai
    • Jika Anda memiliki banyak rekening, pertimbangkan untuk menutup rekening yang jarang digunakan agar lebih mudah dikelola.
  4. Pastikan Ada Saldo di Rekening
    • Menjaga saldo minimum dapat membantu mencegah rekening ditutup karena dianggap tidak aktif.

Kesimpulan

Rekening dormant adalah rekening yang tidak aktif dalam jangka waktu tertentu dan bisa membawa dampak bagi nasabah maupun bank. Bagi nasabah, rekening dormant dapat menyebabkan kendala transaksi, dikenakan biaya tambahan, atau bahkan ditutup oleh bank. Sementara bagi bank, rekening dormant dapat meningkatkan beban administrasi serta menimbulkan risiko keamanan dan regulasi.

Oleh karena itu, penting bagi nasabah untuk tetap memantau dan menggunakan rekening mereka secara berkala untuk mencegah status dormant. Jika rekening sudah menjadi dormant, segera lakukan langkah reaktivasi agar bisa digunakan kembali. Dengan memahami konsep rekening dormant, nasabah dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan dan menghindari potensi kerugian di masa depan.

Rizal Rasyid
Rizal Rasyid
Rizal Rasyid adalah seorang bisnis konsultan berpengalaman yang telah membantu berbagai perusahaan mencapai pertumbuhan strategis. Dengan keahliannya dalam mengidentifikasi peluang bisnis dan mengoptimalkan operasi perusahaan, Rizal memiliki rekam jejak yang kuat dalam memberikan solusi efektif untuk berbagai tantangan bisnis.