Jenis Franchise yang Paling Umum di Indonesia dan Dunia

Minggu, 15 Juni 2025 - 13:46
Jenis Franchise yang Paling Umum di Indonesia dan Dunia

Waralaba atau franchise menjadi salah satu model bisnis yang paling digemari di dunia, termasuk Indonesia. Dengan menawarkan sistem usaha yang sudah terbukti berhasil, franchise memberikan jalan pintas bagi siapa saja yang ingin menjalankan bisnis tanpa harus membangun semuanya dari nol.

Namun, sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi dalam bisnis franchise, sangat penting untuk memahami berbagai jenis franchise yang umum—baik di Indonesia maupun secara global. Artikel ini akan membahas secara mendalam, terstruktur, dan praktis tentang kategori franchise, kelebihan dan kekurangannya, serta contoh-contoh franchise paling populer.

Apa Itu Franchise?

Secara sederhana, franchise adalah bentuk kerjasama bisnis di mana satu pihak (franchisor/pemberi waralaba) memberikan hak kepada pihak lain (franchisee/terwaralaba) untuk menggunakan merek dagang, sistem operasional, dan dukungan manajemen dalam menjual produk atau jasa dengan imbalan tertentu.

Model ini memberikan keuntungan bagi kedua pihak:

  • Franchisor bisa memperluas bisnisnya tanpa harus menambah modal sendiri.

  • Franchisee mendapat akses ke sistem bisnis yang sudah teruji dan dikenal pasar.

Klasifikasi Umum Jenis Franchise

Jenis Franchise

Franchise dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang. Dua klasifikasi utama yang sering digunakan adalah:

A. Berdasarkan Jenis Produk/Jasa yang Ditawarkan

  1. Franchise Makanan dan Minuman (Food and Beverage/F&B)

  2. Franchise Ritel (Retail)

  3. Franchise Jasa (Service-Based)

  4. Franchise Pendidikan dan Pelatihan

  5. Franchise Kesehatan dan Kecantikan

  6. Franchise Teknologi dan Digital

Baca juga: Ingin Buka Usaha Depot Air Minum Isi Ulang? Ini Panduan Lengkapnya

B. Berdasarkan Model Bisnis

  1. Product Distribution Franchise
    Fokus pada pendistribusian produk tertentu.

  2. Business Format Franchise
    Fokus pada keseluruhan sistem dan format bisnis.

1. Franchise Makanan dan Minuman (F&B)

Ini adalah jenis franchise paling populer, baik di Indonesia maupun global. Pasar kuliner tidak pernah mati karena makanan adalah kebutuhan primer dan selalu ada inovasi.

Sub-Kategori:

  • Restoran cepat saji (fast food)

  • Kafe dan minuman kekinian

  • Dessert & es krim

  • Street food

Contoh Franchise F&B Terkenal:

  • Global: McDonald's, KFC, Starbucks, Subway

  • Indonesia: Es Teh Indonesia, Kopi Janji Jiwa, Sabana Fried Chicken, Ayam Gepuk Pak Gembus

Kelebihan:

  • Tingkat permintaan tinggi

  • Cepat balik modal (jika manajemen bagus)

  • Brand awareness kuat

Kekurangan:

  • Persaingan sangat ketat

  • Margin bisa kecil karena bahan baku fluktuatif

2. Franchise Retail (Penjualan Produk Fisik)

Jenis franchise ini fokus pada penjualan barang, mulai dari pakaian, perlengkapan rumah, mainan, hingga minimarket.

Sub-Kategori:

  • Minimarket dan convenience store

  • Toko perlengkapan bayi, alat tulis, elektronik

  • Toko fashion

Contoh Franchise Retail:

  • Global: 7-Eleven, The Body Shop

  • Indonesia: Alfamart, Indomaret, Toko Modal Rakyat

Kelebihan:

  • Potensi omset besar

  • Produk mudah dikenali dan diakses

Kekurangan:

  • Modal awal tinggi

  • Stok & logistik kompleks

3. Franchise Jasa (Service-Based)

Franchise ini tidak menjual barang, tapi jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, mulai dari kebersihan hingga otomotif.

Sub-Kategori:

  • Jasa laundry

  • Bengkel motor dan mobil

  • Jasa pembersih rumah

  • Pengiriman/logistik

Contoh Franchise Jasa:

  • Global: Midas (bengkel), Servpro (cleaning)

  • Indonesia: LaundryKlin, Dokter Mobil, Ninja Xpress, Cleo Laundry

Kelebihan:

  • Tidak perlu stok besar

  • Repeat customer tinggi

Kekurangan:

  • Ketergantungan pada tenaga kerja

  • Butuh SOP yang ketat

4. Franchise Pendidikan dan Pelatihan

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, franchise di bidang edukasi terus berkembang.

Sub-Kategori:

  • Bimbingan belajar

  • Kursus bahasa

  • Pelatihan soft skills dan coding

  • Daycare dan playgroup

Contoh Franchise Edukasi:

  • Global: Kumon, Mathnasium

  • Indonesia: Bimba AIUEO, ILP, English First (EF), Ganesha Operation

Kelebihan:

  • Nilai sosial tinggi

  • Pasar anak-anak dan remaja terus bertumbuh

Kekurangan:

  • Bergantung pada kualitas pengajar

  • Musiman (terkait tahun ajaran)

5. Franchise Kesehatan dan Kecantikan

Sektor ini sangat berkembang pesat karena tren gaya hidup sehat dan tampil menarik semakin meningkat.

Sub-Kategori:

  • Klinik kecantikan

  • Salon dan spa

  • Gym dan pusat kebugaran

  • Apotek & skincare

Contoh Franchise Kesehatan dan Kecantikan:

  • Global: Anytime Fitness, Massage Envy

  • Indonesia: Natasha Skin Clinic, Moz5 Salon Muslimah, Erha Apothecary

Kelebihan:

  • Margin tinggi

  • Pelanggan loyal dan repeat

Kekurangan:

  • Regulasi ketat

  • Perlu keahlian profesional

6. Franchise Teknologi dan Digital

Franchise berbasis digital kini mulai naik daun seiring kemajuan teknologi dan digitalisasi UMKM.

Sub-Kategori:

  • Layanan digital marketing

  • Jasa IT support dan software

  • Agen pembayaran dan PPOB

Contoh Franchise Digital:

  • Fastpay (PPOB dan pembayaran digital)

  • SmartPoint (konsultan digital marketing)

  • DIGI.ID (cyber security & domain)

Kelebihan:

  • Modal relatif rendah

  • Potensi skalabilitas tinggi

 Kekurangan:

  • Perlu pemahaman teknologi

  • Sulit dijalankan di daerah dengan infrastruktur lemah

Franchise Berdasarkan Format Bisnis

Selain klasifikasi berdasarkan produk/jasa, franchise juga dibedakan dari cara kerja dan format bisnisnya:

Product Distribution Franchise

Fokus pada penjualan produk, franchisee hanya menjual barang dari franchisor tanpa sistem operasional terintegrasi.

Contoh: Agen gas elpiji, distributor makanan kemasan.

Business Format Franchise

Memberikan paket lengkap: produk, SOP, branding, pelatihan, sistem keuangan, dll.

Contoh: KFC, Es Teh Indonesia, LaundryKlin.

Tren Franchise di Indonesia

Menurut data Kementerian Perdagangan RI dan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), hingga 2024 terdapat lebih dari 2.800 merek waralaba lokal dan asing, dengan sektor makanan, retail, dan jasa mendominasi.

Faktor-faktor yang mendorong tren:

  • Kemudahan regulasi pemerintah (PP No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba)

  • Kelas menengah yang terus tumbuh

  • Urbanisasi dan gaya hidup instan

Baca juga: 7 Cara Membangun Brand yang Kuat untuk Bisnis di Tahun 2025

Perbedaan Tren Franchise Global vs Indonesia

Aspek

Indonesia

Global

Sektor Terpopuler

Makanan cepat saji, laundry, minimarket

Fast food, kebugaran, e-commerce, edutech

Model

Banyak franchisee perorangan

Banyak master franchisee (multi-unit owner)

Tantangan

Regulasi daerah & daya beli

Regulasi ekspor, budaya bisnis lintas negara

Tips Memilih Jenis Franchise yang Tepat

  1. Kenali minat dan kemampuan Anda
    Jangan asal pilih karena sedang tren.

  2. Pahami skema investasi dan ROI
    Hitung dengan jelas kapan balik modal dan berapa keuntungan.

  3. Lakukan survei dan benchmarking
    Kunjungi outlet sejenis dan pelajari tantangan nyata mereka.

  4. Periksa legalitas franchisor
    Pastikan mereka memiliki STPW (Surat Tanda Pendaftaran Waralaba).

  5. Cek support yang ditawarkan
    Semakin lengkap dukungan dari pusat, semakin besar peluang sukses Anda.

Kesimpulan

Franchise adalah solusi cerdas bagi Anda yang ingin terjun ke dunia usaha dengan sistem yang sudah siap pakai. Tapi ingat, tidak semua franchise cocok untuk semua orang. Memahami jenis-jenis franchise—dari makanan hingga jasa digital—adalah langkah awal yang penting agar investasi Anda tidak sia-sia.

Rizal Rasyid
Rizal Rasyid
Rizal Rasyid adalah seorang bisnis konsultan berpengalaman yang telah membantu berbagai perusahaan mencapai pertumbuhan strategis. Dengan keahliannya dalam mengidentifikasi peluang bisnis dan mengoptimalkan operasi perusahaan, Rizal memiliki rekam jejak yang kuat dalam memberikan solusi efektif untuk berbagai tantangan bisnis.